Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.
Belajar memberikan yang terbaik untuk cinta,
meski perih sakit dan menghabiskan sisa asa,
Belajar untuk membuka hati seluas langit
seindah malam dan setulus bintang,
sangat bodoh menjadi orang yang sombong
yang hanya berada dalam pembenaran tanpa logika,
maka aq disini untuk cinta,
mencoba untuk tidak sombong dan tetap miliki cinta

Bersama Sujudku

04:34:00

Disaat malam yang hening,
seorang hamba bersimpuh diatas sajadah yang bisu lalu mulai menghitung-hitung dosa yang telah dilakukannya. Lalu dari bibir yang kelu itu meluncurlah kata-kata sesal :
Yaa Allah, aku datang lagi kali ini dengan tumpukan dosa yang semakin menjadi-jadi. tubuh yang dulu suci ini telah habis kulumuri dengan dosa yang tiada terperi. Kepala yang berisi otak yang tidak seberapa ini dan dengan kecerdasan yang hanya setitik air ini telah berlaku sombong terhadap makhluk-makhlukMu yang lain. Bersama-sama dengan lidah dan bibir ini ia telah berani menghardik orang lain dengan mengatakan ‘bodoh!’. Mata ini telah dengan semena-mena menatap orang lain bak menatap sampah, penuh kehinaan. Dibarengi pula dengan tangan menutup hidung seolah menahan bau yang tidak sedap. Yaa Allah, perut ini telah dengan begitu bahagianya menerima makanan-makanan yang haram, telah dengan rakusnya merampas makanan milik anak-anak yatim, gelandangan dan orang-orang miskin lainnya. Tangan dan kaki yang selalu saja membawa diri ini ke tempat-tempat maksiat yang sungguh Engkau benci ya Allah.


Dengan semua dosa itu, yang lebih mengherankan, hati ini ini tidak pernah berterima kasih atas segala nikmat yang telah Engkau berikan tanpa aku pernah bersusah membelinya bahkan walau hanya memintanya. Hatiku ini hanya diam saja menyaksikan semua kekangkuhan itu. Bahkan. ia tetap saja merasa berhak berjalan diatas bumiMu, bahkan berjalan dengan sombong! Berjalan dengan mangangkat dagu, mendongakkan kepala seperti hendak menantang langitMu!
Yaa Allah, aku tahu disebelah maha kasihMu, ada juga murkaMu yang pedih. Aku bermohon padaMu, tahankanlah sejenak murkaMu itu dengan maha penyayangMu karena di balik gunung-gunung dosa yang tinggi itu, aku ingin mempersembahkan kerinduanku yang meneyesakkan dada terhadap ampunanMu. Kerinduan yang sama tingginya dengan gunung-gunung itu karena telah lama sekali aku memendamnya. Kerinduan yang telah kubawa sejak lahir ke dunia ini. Yaa Allah, dengan segala kehinaan seorang hamba, aku berlari mengejarmu, untuk kusungkurkan wajahku kebumiMu, dan dalam sedu yang lirih kuharap do’a taubat ini akan sampai ke langitMu yang tinggi. Lalu menjadi kunci bagi pintu maafMu.

Yaa Allah, setelah itu, untuk mengusir angkuh dan sombong yang selama ini bersemayam, tunjukkanlah padaku dimana letak sesal, agar aku mengambilnya untuk mengisi ke sebagian hatiku, lalu tunjukkanlah pula dimana letak syukur untuk kuisikan lagi dibagian hatiku yang lainnnya. Dengan keduanya, lalu kuatkanlah kakiku untuk berlari ke arahMu. Mungkin tak kuat berlari, aku akan berjalan, bila tak kuat berjalan aku akan melangkah. Bila semua itu tetap tak sanggup kulakukan, mohon seretlah aku agar tetap aku menjadi semakin dekat padaMu.

Yaa Allah, bumi yang telah basah dengan cucuran airmata ini jadikanlah pembatas bagiku untuk tidak kembali atau sekedar menoleh, dan setelah itu tetapkanlah mata dan hatiku untuk senantiasa menatap kepadaMU.

Tidak diteruskan, karena aku sudah menangis......... :(

0 comments:

Post a Comment

silahkan meninggalkan jejak anda...

Followers

picture of a dreamer

picture of a dreamer
Freena Pipiholic

Lets Follow by

Follow pipiholic on Twitter