Dini Hari Ke-Empat
03:29:00
tadi q sempat terbangun jam setengah 1 malam, seperti kebiasaan q sebelumya, setiap terbangun selalu melihat hape, tapi tidak, jika biasanya aq lantas mengirim pesan atau mencoba menelpon dia, tp kali ini aq hanya menatap layar stand by nya yg kosong. Kemudian q melongok layar laptop q sejenak, ada beberapa buzz dan pm dr temen temen ym, tanp q balas langsung aq pasang invisible. Kepala q masih berat, aq minum air putih untuk kembali melanjutkan tidur q, mumpung aq bisa tidur malam, karena beberapa malam tidur q nda berkualitas sama skali.
Q terbagun lagi pukul 2, stelah berwudhu dan menghabiskan kurang lebih sejam bersama-Nya, q mencoba mengingat peristiwa kemaren, sudah nda nyeri lagi dada q mengingatnya, alhamdulillah Ya Allah, semoga memang disana semua baik baik saja, terutama dia. aq mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yg q tuliskan di diary q dengan huruf besar itu, "sebenarnya apa yg masih menyisakan nyeri di dada q???"
ya, mungkin karena dalam segala aktifitas q selama ini, setiap langkah yg q lakukan di manapun dan kemanapun, orientasi nya adalah untuk dia, bahwa segala sst q lakukan untuk dia, bahwa dia ada selayak nafas dan tujuan hidup q. Bahwa yg q sebut 'masa depan' dan 'pernikahan' adalah dia. Huffft.. aq lantas menghela nafas dan mengakhiri nya dengan senyum.. yaa.. semua itu benar.. yg membuat q masih merasa nyeri adalah itu..
Ya Allah, memang kata ikhlas itu sungguhnya benar benar sulit..
dengan sudah nda menangis mengingat semua yg sudah dilakukannya, mengingat dia sudah berbahagia dengan perempuan lain, ternyata bukan itu yg disebut dengan ikhlas.. aq masih belum spenuhnya ikhlas.. ya, aq memang sudah nda bisa lagi menangis, alih alih nyeri di dada semakin sakit dan semakin menusuk, entah kemana airmata q entah kemana tangis q, sejak sabtu dini hari tersebut aq sudah ndaiza lg menangis.. aq kehilangan.. dan perih..
apakah nyeri ini pelan pelan akan membunuh q???.. Jangan Ya Allah jangan, masih ada Ibuk Win yg belum q bahagiakan.. Ijinkan hamba untuk berbakti lebih dulu pd Beliau, dalam beberapa bulan ini, hamba ingin kembali ke mojokerto dan memenuhi apa pun yg menjadi keinginan ibuk dan bapak dirumah.. Tinggal mereka yg q miliki skrg..
Q terbagun lagi pukul 2, stelah berwudhu dan menghabiskan kurang lebih sejam bersama-Nya, q mencoba mengingat peristiwa kemaren, sudah nda nyeri lagi dada q mengingatnya, alhamdulillah Ya Allah, semoga memang disana semua baik baik saja, terutama dia. aq mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yg q tuliskan di diary q dengan huruf besar itu, "sebenarnya apa yg masih menyisakan nyeri di dada q???"
ya, mungkin karena dalam segala aktifitas q selama ini, setiap langkah yg q lakukan di manapun dan kemanapun, orientasi nya adalah untuk dia, bahwa segala sst q lakukan untuk dia, bahwa dia ada selayak nafas dan tujuan hidup q. Bahwa yg q sebut 'masa depan' dan 'pernikahan' adalah dia. Huffft.. aq lantas menghela nafas dan mengakhiri nya dengan senyum.. yaa.. semua itu benar.. yg membuat q masih merasa nyeri adalah itu..
Ya Allah, memang kata ikhlas itu sungguhnya benar benar sulit..
dengan sudah nda menangis mengingat semua yg sudah dilakukannya, mengingat dia sudah berbahagia dengan perempuan lain, ternyata bukan itu yg disebut dengan ikhlas.. aq masih belum spenuhnya ikhlas.. ya, aq memang sudah nda bisa lagi menangis, alih alih nyeri di dada semakin sakit dan semakin menusuk, entah kemana airmata q entah kemana tangis q, sejak sabtu dini hari tersebut aq sudah ndaiza lg menangis.. aq kehilangan.. dan perih..
apakah nyeri ini pelan pelan akan membunuh q???.. Jangan Ya Allah jangan, masih ada Ibuk Win yg belum q bahagiakan.. Ijinkan hamba untuk berbakti lebih dulu pd Beliau, dalam beberapa bulan ini, hamba ingin kembali ke mojokerto dan memenuhi apa pun yg menjadi keinginan ibuk dan bapak dirumah.. Tinggal mereka yg q miliki skrg..
0 comments:
Post a Comment
silahkan meninggalkan jejak anda...