Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.
Belajar memberikan yang terbaik untuk cinta,
meski perih sakit dan menghabiskan sisa asa,
Belajar untuk membuka hati seluas langit
seindah malam dan setulus bintang,
sangat bodoh menjadi orang yang sombong
yang hanya berada dalam pembenaran tanpa logika,
maka aq disini untuk cinta,
mencoba untuk tidak sombong dan tetap miliki cinta

Tentangmu Yang Juga Tentang Q

10:25:00

    
Diluar sangat deras, terdengar gemericik dan gemerisik hentakan air terhadap apapun yang menghalanginya. Disela2 itu aq mendengar beberapa kali hentakan juga, namun lain,  seperti sebuah pukulan, ya aq mengenalinya sebagai sebuah pukulan kepalan tangan dipermukaan dinding, lekat di dalam ingatan q beberapa tahun lalu ketika suara seperti itu sangatlah familiar dalam keseharian. Dia mengakuinya, benar itu sebuah pukulan kepalan tangan pada dinding. Sejenak aq terhenyak, masih q dengar hentakan itu dan di setiap hentakan aq merasakan ngilu di persendian jemari pun dalam hati. Sebagaimana yang dia sendiri ketahui, setiap rasa sakit yang ada padanya pun terasa disini, nyeri di ulu hati itu nda henti terperi beserta dengan 'beban' yang menggantung dalam hati. Kali ini aq memaksa untuk tetap bersamanya, dia menolak dengan mengatakan ketakutannya menyakiti q secara nda sengaja. Aq berkeras, aq mencintainya bukan hanya pada bahagia dan senang nya, aq mencintainya bukan hanya pada tawa dan berpunya, aq mengatakan padanya bahwa aq pun mencintainya dalam amarah dan perihnya, pun pada sedih dan kekurangannya. Aq hanya ingin hadir, aq hanya ingin ada, meski mungkin hanya diam, meski bukan raga q yang dapat memberikan sentuhan di punggung atau bahunya, meski bukan pelukan hangat atau genggaman tangan. Nyata hanya desah nafas q yang memenuhi ruang dengarnya, nyata hanya sapaan lirih q yang menemaninya.
    
Ada enam belas kali lagi hentakan, aq menghitungnya beserta segala perih yang ada, beberapa hanya perlahan, sebagian yang lain q kenali begitu kerasnya hingga airmata q menetes dengan sendirinya, aq mengenalinya meski dia mencoba mengatakan lain. Aq mendengar hentakan yang sama namun beda tempat, dengan intensitas perih yang berbeda pula, ya, enam belas kali hentakan yang sarat amarah. "Ya Allah, alihkanlah rasa sakit yang ada padanya pada q, bagikanlah rasa sakit yang ada padanya pada q" demikian terus doa yang ter lafal dalam hati. Tepat sekali, aq merasakannya. Setiap nyeri itu terasa di sendi sendi jemari q, pun dengan denyut2 ngilu yang menyertainya. Tapi bukan itu yang membuat airmata q terlerai, tapi rasa nyeri yang q rasakan di ulu hati ini, bukan pada bagaimana aq merasakan itu sebagai sebuah rasa sakit, tapi pada bagaimana disana dia merasakan sakit akibat amarah itu. Amarah yang belum pernah aq temukan pada nya sejak awal qt bertemu, amarah yang baru kali ini aq temukan begitu menyakitkan, amarah seperti yang pernah aq rasakan bertahun tahun yang lalu. Perasaan perasaan itu membuat q semakin merasa begitu dekat dengan dia, menjadikan q semakin mengenalinya.
    
Andaikan q sedang berada dalam ruang dan waktu yang sama dengan dia ketika itu, sudah q kecup rasa sakit itu, q hisap darah yang mengucur itu dan q peluk dia untuk menyerap segala panas amarah yang berkobar dalam hatinya. Wahai lelaki q, wahai sang pengisi ruang hati q, wahai cinta q, akan ada kala itu. Tangan itu adalah tangan yang kelak menjadi imam q, yang akan membimbing q dan anak2 q kelak, tangan itu adalah tangan yang seumur hidup akan q kecup dalam mencari ridho seorang suami. Nda ada alasan bagi q untuk mengabaikannya, pun nda ada alasan bagimu untuk selanjutnya terus melukainya. Yakin q bahwa kini dia telah lalui semua itu, bahwa peristiwa ini semakin akan memperkayakan bijaknya. Hati q tenang sebagaimana yang dia rasa disana. Selalu seperti ini.
    
Demi Allah nda ada kelegaan yang melebihi kelegaan q ketika kemudian q telah menemukan dia kembali dengan kehangatan dan senyum nya. Dimana perlahan pula segala rasa sakit yang tadinya menyertai semakin melemah untuk kemudian lenyap sama sekali. Meski mungkin kali ini aq nda cukup mampu meredakan amarahnya, tapi aq masih sangat bersyukur karena aq mampu menemaninya dalam kondisi nya yang seperti itu. Yakin q segalanya ini akan semakin menguatkan apa yang qt miliki serta semakin menajamkan masing masing hati qt satu dengan yang lain. Sungguh bukan sebuah kisah sederhana pada umumnya, sungguh bukanlah sebuah cerita cinta seperti yang digambarkan pada novel pun sinetron. Tapi semakin hari semakin aq bangga memilikinya, semakin aq bangga berkesempatan menjadi kekasih rindunya. Tergambar dari betapa senyum q ada begitu saja saat membaca pesan paginya ketika hendak berangkat kerja. "Ya Allah, lindungilah dia dan jagalah dia disana" selalu yang terucap dibalik setiap senyum q. [by mama G]

0 comments:

Post a Comment

silahkan meninggalkan jejak anda...

Followers

picture of a dreamer

picture of a dreamer
Freena Pipiholic

Lets Follow by

Follow pipiholic on Twitter