Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.
Belajar memberikan yang terbaik untuk cinta,
meski perih sakit dan menghabiskan sisa asa,
Belajar untuk membuka hati seluas langit
seindah malam dan setulus bintang,
sangat bodoh menjadi orang yang sombong
yang hanya berada dalam pembenaran tanpa logika,
maka aq disini untuk cinta,
mencoba untuk tidak sombong dan tetap miliki cinta

Aq, Senyap dan Mentari Pagi Q

13:06:00



 

disini begitu gelap, senyap dan membekukan,
hingga kadang seolah q telah matirasa,
sbagian diri q bertanya "hey, sudah berapa lamakah kau berada disini?"
q terdiam memikirkan jawabannya, berfikir... mengingat...
"rasanya telah cukup lama..." jawab q dengan ragu.
dengan nada lebih tinggi kembali sbagian diri q bertanya,
"cukup lama katamu???... sudah terlalu lama lebih tepatnya!!!..."
q rasakan skeliling q dan sdikit membenarkan kata2 nya,
sudah terasa sangat pengap dan lembab disini,
entah sudah berapa banyak airmata tergenang dan tak ada cahaya masuk,
hufff, dia memang benar...
q berusaha bangkit dan beranjak menuju jendela,
jendela besi dengan tirai besar menjuntai menutup seluruh permukaan,
dengan sdikit ragu q julurkan tangan hendak menyibaknya,
q palingkan muka dan q pejamkan mata krn silaunya yg mengagetkan,
pelan qbuka mata dan q arahkan pandang menembus keluar,
lembab kaca tersebut membuat kabur apa yg tampak diluar,
q usapkan telapak q merasakan dingin merasuk hingga kepala,
semakin memperjelas apa yg terlihat diseberang kaca yg q sentuh,
fajar yang indah...
tanpa sadar tersungging sbuah senyuman di bibir q,
bersama binaran mata kekaguman,
terpana dan terhanyut dalam beberapa hitungan waktu...

tiba2 sbagian diri q berseru "lihatlah!!!... bodoh sekali kau selama ini..."
"kenapa kau selalu menghujat q???... keindahan tersebut menyakitkan..." elak q.
"meski sakit tetap aj indah, merasakan sakit dlm keindahn masih lebih baik dr pd dsini !!!"
hufff... hela nafas q berat...
"apa indah itu sebanding dgn rasa sakit yg q rasakan, jiwa dan raga???" kali ni q hanya berbisik.
"dari sakit itu sharusnya kau belajar bgmn agar iza mnikmati indahnya tanpa terperosok lg" sebagian diri q mulai melemahkan nada suaranya, membuatq sdikit melemah pula.

Lagi, q terpana dan terhanyut nikmati tiap jengkal yg mampu q nikmati dr jendela ini,
dalam hening senyap dan lembab ruang ini,
merasakan hangatnya mentari fajar menerpa wajah q yg pasi,
melelehkan kbekuan dpermukaan kulitq yg memutih pucat,
menyapu semua gurat di raut kelam milik q.
Lapang hijau berembun seakan memanggilq lagi dan lagi,
gerak jemari q membayangkan sejuk menginjak rerumputan basah disana,
q yakin disana nda ada lembab seperti yg kini q hirup,
q smakin yakin disana masih banyak asa yg iza q petik.

selintas tanya membuat q berpikir, "dimanakah pintu yg iza kluarkan aq dr sini???"
q sibak seluas2nya tirai yg menghalangi cahaya masuk,
berkeliling nanar q cari pintu dr stiap dinding yg menyelubungi ruang q,
"kenapa tidak ada???"
"lalu, dr mana dulu aq memasuki ruang ini???" alisq bertaut keheranan.
lagi, aq berkeliling dan merabai seluruh permukaan dinding2 itu,
dan q berhenti kembali di sisi jendela sbelah kiri dgn kesia sia an.
"hah!!!... apa pula ini???..." pekikq sendiri.
ternyata emang nda ada pintu dr smua permukaan yg teraba…
baru q ingat bahwa dl q bangun ruang ini dr dalam atas rasa sakit q sendiri…
q memandangi ruang lembab ini dengan tubuh melemah,
mencari2 kemungkinan bagaimana q dapat keluar…

[to be continued]
My Sunset Rains, November 28th 2009
By Pipiholic

0 comments:

Post a Comment

silahkan meninggalkan jejak anda...

Followers

picture of a dreamer

picture of a dreamer
Freena Pipiholic

Lets Follow by

Follow pipiholic on Twitter