Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.
Belajar memberikan yang terbaik untuk cinta,
meski perih sakit dan menghabiskan sisa asa,
Belajar untuk membuka hati seluas langit
seindah malam dan setulus bintang,
sangat bodoh menjadi orang yang sombong
yang hanya berada dalam pembenaran tanpa logika,
maka aq disini untuk cinta,
mencoba untuk tidak sombong dan tetap miliki cinta

[baru] Bulan Kedua

19:57:00


Kalender di kamar q terjatuh, dan mau nda mau q melihat tanggal2 yang tertera disana ketika memasangnya kembali. Bulan September di angka 20, angka genap, meski q lebih menyukai angka ganjil dari pada genap, tapi angka itu bukan sekedar angka, angka itu tepat dua bulan sebelumnya, seseorang telah memberanikan diri menyatakan untuk menjadikan q kekasih rindunya, dengan kata kata yang sedikit berbelit dan terputus, “hmmm… nampaknya cinta q mentok di pulsa” begitu ujarmu kala itu hehehhee.. Telah melewati bulan kedua, masih sangat dini, boleh dikatakan begitu. Pada kisah sebelumnya, bulan kedua adalah bulan yang sangat mengerikan, penuh kesia-sia’an, kebohongan, trik dan manipulasi keadaan serta masa yang penuh dengan kepalsuan, entahlah, sepertinya q telah lupa bagaimana rasanya waktu itu, hanya saja yang mampu q ingat adalah jika dalam dua bulan tersebut q benar benar telah menyia-nyiakan waktu untuk seseorang yang sama skali nda layak mendapatkan belas kasihan. Sungguh berbeda dengan bulan kedua yang sekarang, berbagi segala hal, canda tawa, adu argumen, bertengkar, menangis, amarah, meragu, cemburu, ketakutan, rindu, semua terlalui dengan apa adanya, tapi dengan tempo yang begitu cepat. Hingga 2 bulan yang terlewati seakan telah mencapai 2 tahun.
Meragu??? Ya, nda q pungkiri racun itu terkadang hadir. Yakin q dia pun sama. Menurut q wajar, sangatlah wajar, mengingat pola dan tipe hubungan qt. Maka q ijinkan dia mengetahui semua tentang q, apapun tentang q, karena q percaya. Semampu q membagi segala hal yg q miliki bersamanya, apapun itu, karena dia adalah juga diri q, dia adalah juga bagian dari q. Meski q sering bertanya tentangnya, meski hingga kini pun q masih belum mendapatkan ijin untuk sekedar melihat gambar dirinya, apalagi nyata raga nya, meski q masih harus terus menahan segala asa dan rindu untuk nya, aq tetapkan hati, bahwa dia akan datang. Semoga dia sungguh datang. Tuhan, q mohon, ijinkanlah dia datang. Dan q hanya mampu menangis dalam doa dan pengharapan.

0 comments:

Post a Comment

silahkan meninggalkan jejak anda...

Followers

picture of a dreamer

picture of a dreamer
Freena Pipiholic

Lets Follow by

Follow pipiholic on Twitter