Hati Yang Pernah Usai Menanti
12:09:00
Hati Yang Pernah Usai Menanti
Hentakan rasa itu selalu kembali ada, kadang dengan begitu tiba2 tanpa mengingat waktu dan tempat, sering pula menunggu ada simbol2 pancingan yang dihadirkan oleh keadaan, atau mungkin sudah seharusnya q rasakan. Cukup jenuh aq dengan rasa ini, terbersit keinginan untuk nda ingin merasa lagi, apapun, hingga aq pun mulai takut merasa lagi. Tapi bukan berarti juga aq ingin lari dari rasa yang sejatinya begitu nyata. Aq nda ingin jika anya karena rasa ini aq menjadi sosok yang tak henti2nya menyalahkan mereka, ini semua hanya tentang aq yang masih saja merasa perih ketika rasa itu menyapa [meski dengan sapaan yg paling lembut skalipun], ketika ingin q tak juga kunjung teraih, ketika raga memilih untuk tak bergeming dr rasa yg ada [meski pikirn dan hati q terus berontak ingin meraihnya].
Tidak tidak tidak, masih ada Kau yang membuat q masih dapat menulis ini dengan senyuman, Kau yang membuat q masih tegak melangkah meski berbayang luka, hanya untuk menanti, menantikan ingin q yang belum juga teraih. Tapi q tahu bahwa Kau lebih kuat dari apapun yg mampu q bayangkan, seperti halnya mimpi2 q yang melebihi doa doa itu, ya aq tau dan aq ingat bahwa Kau lebih kuat, begitu hardik Mu yakinkan keraguan q, Kau memang selalu begitu, nda pernah Kau nda begitu. Aq yang bodoh jika berulang masih menolak Mu, pergi dan menjauh karena hilang percaya q, tp Kau masih ada, mejadi penyanggah q, kini q rasa cukup bagi q, meski dengan ini q harus merangkak, aq nda merasakannya.
Ya aq tau, Kau benar. Kau benar tentang aq yang memiliki dunia q sendiri. tentang aq yang tak pernah usai mengambil makna. tentang aq yang tak begitu bersinar. tentang aq yang memang tak terlihat di mata siapapun. tentang aq yang lagi-lagi harus terus merangkak. tentang mereka semua, tentu saja duniaq sangat jauh berbeda. Ujar Mu kembali meneguhkanq. Kau benar. bahkan sebelum Kau melontarkannya. Aq telah lebih dulu menghakimi diri. aq bukan mereka yang hanya sekejap mata mampu mendapatkan inginnya, aq juga bukan mereka yang hanya dengan satu kata mampu meraih inginnya. “kau terlalu rumit”, tukasmu lagi, “duniamu tak mengizinkanmu berlalu tanpa terjal, kau harus melewatinya dengan ribuan “tanya” terlebih dahulu. hingga kau memahami apa saja tahapan-tahapan yang sejatinya mampu memperkokoh dirimu. memperkokoh seluruh bagian dalam dirimu. ragamu. pikiranmu. dan nuranimu.” Ya aq tau, Kau benar tentang aq.
Jadi aq nda perlu bertanya bertubi tentang kapan aq mampu seperti mereka yang dengan mudah mampu menggapai inginnya, jangan, jangan lagi berhenti, aq harus tetap berjalan, karena dengan ini aq dapat menjadi lebih kokoh dimata mereka. Kau Bisikkan pada q malam itu “kau berbeda, kau memiliki kekuatan yang terasah dari segala, jadi nda ada alas an untukmu terpuruk dan berhenti, karena terpurukmu adalah bagian dari sadarmu untuk kembali bangkit” dan q kembali dipangkuan Mu, menetapkan hati untuk lebih banyak lagi belajar bersyukur…
[by : pipiholic]
0 comments:
Post a Comment
silahkan meninggalkan jejak anda...