Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.
Belajar memberikan yang terbaik untuk cinta,
meski perih sakit dan menghabiskan sisa asa,
Belajar untuk membuka hati seluas langit
seindah malam dan setulus bintang,
sangat bodoh menjadi orang yang sombong
yang hanya berada dalam pembenaran tanpa logika,
maka aq disini untuk cinta,
mencoba untuk tidak sombong dan tetap miliki cinta

[another] stupid writing

08:20:00

Tentang Hati dan Rasa Sakit
Tentang Hati dan Rasa Sakit


Buat seseorang yang ada disana, maafkan aq karena menjadi seorang egois yg selalu ingin dimengerti, masih wajarkah jika aq ingin dimengerti disaat aq sendiri bahkan tidak mampu mengerti diri aq sendiri... Aq tau km disana dengan luka yg sm dengan aq, dengan perih dan beku darah yg sama sakit dan mengeras menutupi pori dan hilang perih hingga terkelupas sendiri…

Tp mungkin, luka qt masih terus tergarami tanpa sempat membeku dan mengering…
Dan pada akhirnya qt pun membentuk pikiran2 yang seolah selalu benar bagi diri kita sendiri, meski belum tentu benar bagi yg lain, bahkan cenderung tidak adil.
Untuk yang pernah sakit mungkin sangat memahami apa yang bakal tertuliskan ini.
Ini tentang rasa sakit, ini tentang rasa takut, rasa sepi dan kosong, bahkan mungkin rasa pertahanan terhadap sakit yg sama yang cenderung berlebihan. Dengan mengatasnamakan banyak sekali hal2 yang bias sangat tidak masuk akal...
Aq tidak meminta tapi aq dipertemukan dengan banyak sekali sahabat yg ‘sepenanggungan’ itu…
Dimanakah aq harus memulainya?

Tiap manusia memiliki kemampuan mengatasi rasa sakit yg berlainan.
Ada seorang yg cenderung menyesali masa lalu hingga tidak lagi berani berkeputusan sendiri, menurut dia, jika atas suatu keputusan yg dia buat sendiri itu memiliki akhir yang menyakitkan, maka selebihnya dia ingin instant tersedia dari org lain, sehingga bila terjadi salah lagi tidak akan ada penyesalan yg terlalu mendalam karena dapat menjadikan pihak lain sebagai kambing hitam.. yah, sekarang siapa mau sih jadi kambing hitam, wong jadi kambing yg putih aja g ada yg mau… heheheehe…
Yang demikian berbeda dengan aq, aq jauh lebih memilih mengambil resiko atas apa yg aq putuskan sendiri daripada orang lain, krn akan jauh lebih menyesal jika qt harus mengambil resiko atas keputusan yg tercampuri org lain…yang artinya qt turut menanggung kesalahan orang lain dalam memilih atau berkeputusan. Karena aq yakin, keputusan apapun yg qt buat, sesalah dan sesakit apapun jalan hidup qt, semua tak lepas dari garis-NYA, bahwa segala hal terjadi kembali pada-NYA, jadi jika qt kembalikan seperti itu maka penyesalan tersebut tidak akan menjadi beban. Mampu merasakan cinta itu sudah menjadi anugrah, meski sakit, karena itu yang menjadikan qt tergolong manusia yang mempunyai hati dan perasaan. Bisakah di bayangkan bila manusia tidak lagi berkemampuan untuk merasa???


Selayaknya aq yang sempat menjadi manusia yang SANGAT TAKUT UNTUK MERASA, sangat bodoh memiliki perasaan seperti itu, karena jelas2 menyalahi kodrat aq sebagai manusia.. Dengan rasa takut yg terus aq pelihara itu yg kudapatkan apa??? hanyalah rasa sakit yang jauh lebih sakit, yang malah menjerunuskan aq pada ketidakpercayaan terhadap Sang Pencipta cinta itu sendiri. Sekarang jelas semakin tampak bodoh bukan???


Hmm, untuk para sahabat dan kekasih…
Maaf jika semua yang diatas masih berupa kata2, dalam praktekya, hati qt masih suka berkeras membentengi diri dengan pengertian2 rasionalisasi atas trauma2 masa lalu.
Salahkah???
Anggap aja semua yg tertulis disini adalah tentang aq, karena memang jelas2 tentang aq, hehehehe [ maksa MODE ON].
Disaat aq dihadapkan pada beberapa kenyataan, hati masih saja memilih diam, tidak melangkah sedikitpun dengan dalih “TAKUT” , terprovokasi pertanyaan2 bodoh oleh hati dan pikiran :
Bagaimana jika dia bukan untuk aq?
Bagaimana jika rasa yg ini hanya pelarian?
Bagaimana jika WAKTU q telah habis?
Bagaimana jika ini adalah hukuman2 aq atas kesalahan2 aq di masa lalu?
Bagaimana jika aq kemudian sakit lagi?
Bagaimana ini dan itu yg semakin meluas…
Pertanyaan itu jawabnya sebenarnya sederhana, tapi untuk memahami dan prakteknya teramat sulit, hehehe, terutama bagi yg sakitnya telah mendarah daging…
Jawabnya:
WAKTU hanya milik ALLAH SWT, qt JALANI semampunya dengan BELAJAR UNTUK LEBIH BANYAK BERSYUKUR.
Dengan mensyukuri apapn yg qt terima, qt hadapi, yang tentunya akan memberikan rasa ikhlas untuk menerima semua rasa, meski bahagia ataupun sakit.
Semua saling berhubungan dan yakinlah segalanya akan baik di jalan ALLAH SWT.


I’ve been there guyz, boys and girls…
Dan kendala q yg paling utama adalah, ketakutan q untuk memulai, untuk mengambil “MY FIRST STEP FORWARD”
Yang membutuhkan 1,5 tahun hanya untuk terperosok makin jauh pada kubangan sakit yg aq buat sendiri. Padahal, setelah langkah tersebut aq ambil, It’s not that hard !!! nda semengerikan yg aq bayangkan. Bahkan aq menertawakan kekonyolan aq mempertahankan semua yg kmrn aq rasakan…


Sekarang aq tersenyum dengan hati berbunga, hati q kini mampu merasakan lagi, meski belum utuh seperti sediakala, masih sedikit perih oleh desakan kenyataan yang menghantam. Aq janji akan mencoba lebih keras lagi, lebih berhati2 dan waspada tapi tidak menutup diri dan hati.. Terima kasih untuk para sahabat dan kekasih, baik dimasa lalu ataupun masa kini, baik di dunia maya maupun nyata, bahkan mereka yang telah jahat pada qt pun memberikan pelajaran berharga buat qt, tidaklah perlu mengutuk mereka, yang seperti itu sesungguhnya adalah yang perlu dimaafkan dan didoakan.


<>
by : pipiholic

0 comments:

Post a Comment

silahkan meninggalkan jejak anda...

Followers

picture of a dreamer

picture of a dreamer
Freena Pipiholic

Lets Follow by

Follow pipiholic on Twitter